(KRjogja.com) - Di tahun 2011 hingga akhir November, tercatat 36 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kebumen. Jumlah itu naik 7 kasus dibanding tahun 2010. Dari 36 kasus itu, 9 penderita meninggal dunia.
Kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS di Kabupaten Kebumen, diakui Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen, Cokro Aminoto SIP MKes, dari tahun ke tahun cenderung terjadi peningkatan.
Jika di tahun 2008 masih ditemukan 10 kasus, di tahun berikutnya naik menjadi 23 kasus. Selanjutnya di tahun 2010, mencapai 29 kasus. Sementara dari 26 kecamatan di Kabupaten Kebumen, hanya Kecamatan Padureso yang belum terdeteksi adanya kasus HIV/AIDS.
"Jika diakumulasikan sejak tahun 2003, ada 108 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kebumen dengan 46 penderitanya meninggal dunia. Dari total kasus, sebanyak 29 kasus atau 26,85 persennya adalah HIV dan 79 kasus atau 73,14 persen kasus AIDS," ungkap Cokro, Kamis (1/12).
Berdasarkan kelompok umur, diungkapkan sebagian besar menimpa usia produktif. Terbanyak adalah umur 25-29 tahun. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, didominasi laki-laki (65 persen). Sementara pada balita, 5 kasus HIV/AIDS diderita bayi berusia 0-4 tahun dengan 3 balita di antaranya meninggal dunia akibat tertular orang tuanya.
Di Kabupaten Kebumen, transmisi heteroseksual menjadi penyebab utama penularan HIV/AIDS. Selain itu melalui jarum suntik pada penggunaan narkoba atau injecting drug use (IDU).
Berbagai upaya dikatakan telah dilakukan untuk memutus mata rantai penularan. Pencegahannya melalui sosialisasi HIV/AIDS pada kelompok resiko tinggi, serta pada masyarakat umum dan siswa. "Dukungan seluruh elemen masyarakat sangat menentukan karena penanganan kasus HIV/AIDS bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah saja," tandas Cokro.